Lebih Membaur Bersama Warga

Lebih Membaur Bersama Warga

SEPUTAR FEB Tak ada komentar pada Lebih Membaur Bersama Warga

Bidang IV SMF FEB UKSW kembali mengadakan kegiatan Live In. Setelah periode sebelumnya diadakan di Desa Samirono, Kec. Getasan, periode ini kegiatan Live In  diadakan di Desa Manggihan, Kec. Getasan. Desa tersebut dipilih sebagai tempat Live in, karena merupakan desa yang paling tertinggal di Kec. Getasan. Kegiatan Live In dilakukan supaya mahasiswa dapat mengikuti aktivitas dan membaur bersama warga serta mengenal lebih dalam bagaimana kehidupan sehari-hari warga.

Live In dimulai 26 Januari 2018 sampai 28 Januari 2018 yang diikuti oleh 52 mahasiswa FEB UKSW. Peserta berangkat pada Jumat pukul 13.00 WIB bersama-sama menggunakan empat mobil isuzu yang disediakan panitia. Setibanya di Desa Manggihan, kegiatan dimulai dengan sambutan dari Triono selaku Ketua Panitia dan didampingi Keviniana Pangarsi selaku Ketua SMF FEB UKSW serta sambutan dari Supriyadi selaku Kepada Desa Manggihan. Setelah sambutan selesai, panitia membagi peserta dan panitia menjadi 3-4 orang ke dalam 27 rumah warga. Lalu sebagai bentuk ramah tamah, panitia mengajak peserta keliling desa.

Kemudian dilanjutkan dengan latihan menari prajuritan yang dilatih oleh pemuda dari Paguyuban Prajuritan Sedyo Budi Utomo Desa Manggihan. “Tujuan mengadakan latihan ini supaya mahasiswa itu juga mengetahui kesenian tradisional khas sini. Jadi sebagai timbal balik, kita mengadakan beberapa kegiatan disini terus masyarakat juga dapat mengajarkan kita soal kesenian tradisional mereka supaya tetap terjaga kelestariannya”, jelas Triono saat diwawancara (27/01/2018).

Selain itu, panitia juga memberikan sosialisasi tentang pernikahan dini yang disampaikan oleh Muning dari FSM UKSW dan sosialisasi tentang kesehatan masyarakat oleh Arwin yang merupakan dosen FKIK UKSW. Sosialisasi ini diberikan kepada warga, karena pernikahan dini di Desa Manggihan menduduki peringkat tiga di Kec. Getasan.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Pada hari kedua, panitia membagikan 150 bibit jambu dan 20 bibit salam dari kerjasama dengan Rumah Bibit Salatiga. Selain itu, panitia juga membagikan kepada warga 300 bibit cabai dan kubis yang diperoleh dari Ngablak, Magelang. Bibit-bibit yang telah dibagikan, kemudian ditanam oleh warga bersama peserta Live In di setiap rumah. Siang harinya, peserta Live In bersama ibu-ibu PKK membuat kerajinan dari barang-barang bekas dengan dilatih oleh Siti Alimah dari Bank Sampah Wares, Tegalrejo. Kegiatan ini dilakukan agar warga dapat memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomis, sehingga mampu menambah penghasilan dan mendongkrak perokonomian warga.

“Kalau emang diterapin bikin kerajinan dari sampah itu kan bisa buat sampingan, ibu-ibu disini kan mayoritas dirumah, paling ke sawah atau ngurus sapi. Kalau ada kegiatan kan bisa buat tambahan”, ungkap Ratmi (26) warga Desa Manggihan.

Selanjutnya peserta diajak melihat dan belajar memerah susu sapi di salah satu rumah warga. Di hari terakhir, panitia mengadakan lomba melukis untuk anak-anak TK dan membagikan hadiah kepada setiap anak yang berpartisipasi dalam lomba. Kegiatan Live In ini ditutup dengan pagelaran pentas seni prajuritan oleh beberapa peserta Live In dan pemuda Desa Manggihan.

Warga menyambut baik adanya kegiatan ini, hal tersebut dapat terlihat dari partisipasi warga selama kegiatan berlangsung. “Warga Desa Manggihan sangat ramah, terus cuaca kalau malam di sini dingin banget”, ungkap Indah Sisworini, peserta Live In

Penulis: Eva Ariyanti Paramita, Mahasiswa jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, angkatan 2015, Staf Redaksi Website Ascarya Journalistic Club 2017-2018

Penyunting: Marita Lupita Sari

Leave a comment

Back to Top