MWLK Ascarya 2023: Serunya Belajar Sekaligus Berwisata di Kota Solo

BERITA, MWLK Tak ada komentar pada MWLK Ascarya 2023: Serunya Belajar Sekaligus Berwisata di Kota Solo

Pada 8 Juli 2023, Ascarya mengadakan acara visit ke beberapa tempat di Solo. Acara ini dinamakan AJC Goes to Solopos. Peserta AJC Goes to Solopos ini terdiri dari peserta MWLK Ascarya, Panitia AJC Goes to Solopos, Fungsio Ascarya Journalistic Club UKSW dan juga untuk umum (Mahasiswa FEB UKSW). Acara ini dimulai pukul 06.45 WIB dimana seluruh peserta AJC Goes to Solopos wajib datang ke kampus tepat waktu untuk melakukan briefing dan doa bersama sebelum berangkat ke tempat tujuan. Rombongan AJC Goes to Solopos berangkat dari Kampus UKSW pukul 07.30 WIB dan sampai ke tempat tujuan yang pertama pukul 08.30 WIB. Tempat tujuan pertama kami adalah SOLOPOS. SOLOPOS adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Harian ini terbit pertama kali pada September 1997

Sesampainya di SOLOPOS, rombongan AJC Goes to Solopos kumpul dan briefing mengenai aturan yang harus dipatuhi. Selain itu, pembekalan oleh PIC kepada Kelompok peserta MWLK yang ditugaskan meliput di lokasi ini, kelompok 1 dari Tim Ceria. Di kantor SOLOPOS ini kami diajak untuk berkeliling melihat seluruh ruangan yang ada disana dan diberi penjelasan juga oleh salah satu pekerja disana. Ruangan-ruangan tersebut diantaranya ruang percetakan, ruang editor, ruang keuangan, ruang marketing, ruang untuk podcast, dan ruang radio. Di kantor SOLOPOS ini melakukan proses cetak 24 jam. Dimana pada pagi hingga sore hari dilakukan proses cetak selain koran (LKS, Majalah, Buku, dll) dan untuk malam hari dilakukan proses cetak untuk koran. Nah, setelah belajar dan memahami mengenai hal hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab pihak redaksi di kantor multimedia, kami diajak untuk kembali ke lantai 1 untuk mengikuti pemaparan dan presentasi dari salah satu karyawan SOLOPOS, pihak redaksi, dan juga pihak distribusi dari SOLOPOS. 

Karyawan SOLOPOS memaparkan mengenai profil dan sistem kerja SOLOPOS. Lalu,  pihak redaksi memaparkan materi dasar-dasar jurnalistik dan pihak distribusi memaparkan hal-hal terkait sistem distribusi koran dan produk non koran SOLOPOS. Kami juga diberi kesempatan untuk melakukan sesi tanya jawab dengan para pembicara. Kemudian, setelah mengenal dan belajar terkait SOLOPOS dengan para pembicara, kami diajak untuk mengunjungi ruangan podcast dan radio. Di kedua ruangan ini, kami bisa melihat secara langsung proses rekaman untuk FM  radio SOLOPOS. Sebagai akhir dari kunjungan ke SOLOPOS, pihak panitia dan fungsio Ascarya melakukan sesi foto bersama dengan pihak karyawan dari SOLOPOS yang sudah memandu kami saat berkeliling SOLOPOS tadi dengan dibantu panitia pubdok dan kemudian kami melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua.

Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Museum Keraton Surakarta. Sama seperti di lokasi sebelumnya, ada Kelompok 2 peserta MWLK yaitu Tim Bahagia yang bertugas meliput di destinasi ini, dengan dilakukan pembekalan oleh PIC yang bertugas. Museum ini menyimpan berbagai hal mengenai sejarah, seni, dan budaya Surakarta. Bangunan museum ini dulunya dijadikan sebagai gedung perkantoran tetapi kemudian dipugar menjadi sebuah museum. Museum ini memiliki banyak ruangan. Di tiap-tiap ruangannya memamerkan jenis koleksi yang berbeda. Kami dipandu oleh abdi dalem yang menjelaskan secara detail mengenai museum ini. Benda-benda yang dikoleksi berupa peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa ilustrasi-ilustrasi serta figur patung yang menggambarkan momen-momen penting yang terjadi semasa pemerintahan kasunan Surakarta berlangsung. Dari sini kami bisa memperoleh banyak pembelajaran seputar sejarah keraton, budaya masyarakat Solo dan mengetahui fakta fakta menarik yang berkaitan dengan Keraton Surakarta. 

Destinasi terakhir yang kami kunjungi adalah Monumen Pers. Lokasi ini akan PIC tugaskan untuk diliput oleh peserta MWLK kelompok 3 yaitu Tim Gembira.  Sesampainya di destinasi ini, kami diajak ke salah satu ruangan untuk mendengarkan pemaparan dari karyawan Monumen Pers mengenai sejarah terbentuknya atau asal mula dari adanya Monumen Pers dan bagaimana cara mengawetkan barang lama yang bentuknya berupa lembaran koran lama. Setelah mendengar presentasi dari pembicara, kami dibagi menjadi 2 rombongan untuk bisa dipandu untuk berkeliling destinasi ini. Kami diceritakan berbagai macam sejarah yang ada di balik benda lampau yang telah di museumkan di tempat tersebut dan dijelaskan beberapa informasi yang ditampilkan di bagian dinding pada setiap ruangan di gedung Monumen Pers. Beberapa peninggalan/ barang sejarah yang dimuseumkan di Monumen Pers seperti alat mesin ketik masa lampau, alat media komunikasi yang paling sederhana seperti terompet cangkang kerang dan kentongan, lembaran koran-koran yang menunjukkan adanya perkembangan dalam teknik penulisan dan cara menyampaikan berita, bahkan ada juga alat komunikasi yang disebut radio “Kambing”, yang disediakan simulasi AI nya untuk bisa dipelajari oleh pengunjung dengan lebih seru. 

Walau hanya bisa berkeliling di lantai 1 saja dikarenakan satu dan lain hal, tapi penjelasan atau cerita sejarah yang disampaikan telah membantu kami memahami lebih jelas mengenai bagaimana perkembangan media berita khususnya di Indonesia dan mengetahui ragam bentuk media komunikasi yang ada di masa lampau hingga masa kini. Selesai berkeliling di Monumen Pers, seluruh panitia, fungsio dan peserta Ascarya Goes to Solopos melakukan foto bersama di depan gedung Monumen Pers. Kemudian, kami kembali ke bus dan bersiap untuk perjalanan kembali ke Salatiga.

Penulis: Tim Redaksi AJC

Leave a comment

Back to Top