Anggota Keluarga Baru SMF FEB

SEPUTAR FEB Tak ada komentar pada Anggota Keluarga Baru SMF FEB

Kini telah bertambah satu KBM (Kelompok Bakat dan Minat) di lini olahraga yaitu EBAC (Economic Badminton Club) yang berada di bawah naungan SMF FEB bidang I. EBAC sebelumnya diprakarsai oleh mahasiswa–mahasiswa angkatan 2012 yang menyukai bulu tangkis hingga terbentuklah menjadi KBM. Hasfi Fakhrurrazi mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2012 yang kini menjadi ketua EBAC, mengatakan bahwa saat ini EBAC beranggotakan 113 orang.

Anggota kami saat ini berjumlah 17 orang, ditambah juga dengan mahasiswa wajib LK sejumlah 96 orang. Kami rajin mengikuti atau mengadakan sparing, agar EBAC juga semakin dikenal di luar kalangan FEB, ujar Hasfi.
Jauh sebelum EBAC berdiri, yaitu tahun 2014, telah banyak mahasiswa yang menyukai bulu tangkis khususnya di kalangan FEB angkatan 2012, namun saat itu belum ada wadah untuk peminat bulu tangkis. Berawal dari inisiatif angkatan 2012 untuk berkumpul dan mengadakan latihan bersama, lalu tidak lupa pula mem-posting di group angkatan aktif agar semakin banyak yang ikut latihan, sehingga terbentuklah kelompok yang menyukai bulu tangkis. Hasfi mengatakan bahwa sebelum EBAC terbentuk, mereka telah mempunyai prestasi di bidang ini melalui setiap lomba yang diikuti.
“Sebelum ada EBAC, kami sudah punya prestasi yang cukup tinggi di bidang bulu tangkis. Kami sering mengikuti perlombaan di luar Universitaslalu mengikuti POM (Pekan Olahraga Mahasiswa –red). Berawal dari itu lalu kami membentuk EBAC, jelasHasfi.
Saat mengusung nama EBAC, sempat terlintas di pikiran kita nama-namaKBM olahraga yang sudah ada di FEB seperti EBC, EFC, dan EVOC. Semuanya mempunyai huruf “E” di depan nama KBM yang menjadi suatu identitas dari “ekonomi”. Begitu pula dengan EBAC. Hasfi menerangkan agar tidak sama dengan EBC, maka dibedakan menjadi “BA”, yaitu Badminton. Hal ini dilakukan agar mahasiswa FEB dapat membedakan EBC dan EBAC. Selain dari inisiatif sendiri, Hasfi juga menjelaskan bahwa SMF dan BPMF FEB juga turut ambil andil dalam pembentukan KBM EBAC.
 Saatkami latihan rutin, SMF dan BPMF FEB juga melihat kegiatannya kami. SMF melihat ada potensi dari latihan kami, sehingga kami diperbantukan oleh SMF membentuk KBM bulu tangkis, lanjut Hasfi.
Saling Mendukung Satu sama Lain.
            Dengan adanya EBAC, maka FEB semakin dilengkapi dalam KBM olahraga, seperti di bidang basket, voli, sepak bola dan futsal, sertabulu tangkis. Tentunya peminat di bidang bulu tangkis tidak perlu khawatir, karena telah mempunyaiwadahnya, EBAC. Hasfi menerangkan kalau KBM olahraga yang lainnya memiliki respon yang positif. KBM olahraga yang lainnya mendukung adanya kehadiran EBAC di SMF bidang I. Hasfi menerangkan kalau KBM lainnya juga sering melihat dan ikut latihan bersama.
 Seperti Bayi yang baru Lahir.
            Ketika Ascarya menanyakan pengalamannya sebagai KBM baru, Hasfi mengibaratkan EBAC seperti bayi yang baru lahir. Bayi yang dilatih bicara dan berjalan oleh orang tuanya. Demikian pula dengan EBAC, dalam pembuatan proposal pengajuan KBM, pembuatan KPUPUPK dan anggaran, mereka terus dibimbing oleh SMF bidang I. Pengalaman yang tidak kalah seru ketika mengadakan promosi di hadapan mahasiswa baru 2014 dan mengikuti Raker (Rapat Kerja). Dengan motto, Family Ever After,  EBAC ingin memiliki landasan kekeluargaan serta sportifitas dalam bermain bulu tangkis. Hasfi menerangkan harapan untuk EBAC tidak muluk-muluk, cukup mempersembahkan prestasi  untuk FEB.
Akhir kata, semangat EBAC !

Author

Leave a comment

Back to Top