Tradisi Jadwal SIASAT Berubah, Mahasiswa Minta Diskusi Bersama Fakultas

Tradisi Jadwal SIASAT Berubah, Mahasiswa Minta Diskusi Bersama Fakultas

SEPUTAR FEB Tak ada komentar pada Tradisi Jadwal SIASAT Berubah, Mahasiswa Minta Diskusi Bersama Fakultas
Pada 7 Agustus 2015,  grup Facebookangkatan 2012 dan angkatan 2013 sedang ramai komentar pada unggahan foto oleh akun bernama Jeffry Adsira dan Wawan Dwi Arief Koerniawan. Foto ini menunjukkan kertas buram berisi informasi tentang Penjadwalan Registrasi Matakuliah Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016.

Pada foto tersebut, Jeffry menandai jadwal registrasi matakuliah untuk angkatan 2012 yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya registrasi mata kuliah selalu dibuka oleh angkatan 2012 dan angkatan sebelumnya, registrasi mata kuliah Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016 pada 26 Agustus 2015 nanti justru dibuka oleh angkatan 2014. Polemik ini tak urung mengundang reaksi pro dan kontra di kalangan mahasiswa FEB UKSW. Dari berbagai komentar yang ada pada unggahan foto tersebut, tidak mendapatkan jatah kursi pada saat Registrasi Mata Kuliah di Siasat, hingga akhirnya terlambat memenuhi 144 SKS sebagai persyaratan lulus, yang berakibat terhambatnya kelulusan nampaknya merupakan rentetan peristiwa yang menjadi momok bagi mahasiswa.

Berdasarkan pantauan Ascarya di grup Facebook angkatan 2012 dan angkatan 2013, reaksi paling banyak ada pada grup Angkatan 2012 dengan total 178 komentar dan grup Angkatan 2013 dengan total 25 komentar, terhitung sejak 7 Agustus 2015 hingga 12 Agustus 2015.

Ilustrasi Siasat| Sumber: scientiarum.com
Riki Riwanto, Ketua Angkatan 2013, mengaku awalnya tidak ambil pusing dengan penukaran jadwal Registrasi Matakuliah pada Siasat (Sistem Informasi Akademik Satya Wacana). Menurutnya penukaran jadwal ini tidak merubah posisi angkatan 2013 yang notabene tetap berada pada urutan kedua. Riki baru mengambil sikap dengan mencari klarifikasi BPMF setelah mendengar beberapa ketakutan seperti tidak mendapat kelas dari teman-temannya.

“Itu (penukaran jadwal registrasi matakuliah –red) sebenarnya untuk menghindari ‘joki’. Kemudian BPMF juga memberikan jaminan bahwa kalo gak dapat kelas silahkan lapor nanti akan diusahakan. Ya agak diam dikit, agak lega dikit namun sebenarnya kurang bijak kalo misale untuk menghindari joki gitu soalnya joki kan bagian dari usaha untuk mendapatkan mata kuliah yang diinginkan. Itu bagian usaha dan gak dilarang. Sebenarnya untuk menghindari joki bukan dengan cara seperti itu, soalnya kasihan yang 2012 (angkatan 2012 –red) to soalnya mereka udah kebanyakan tugas akhir mau mengulang matakuliah-matakuliah, nah takutnya gak bisa dapat terus akhirnya gak jadi mengulang dan akan berimbas pada IP atau kelulusannya ditunda,” jelas Riki.

Penyebab ditukarnya jadwal registrasi matakuliah juga telah diketahui Imanuel Marsel Talise sebagai Ketua Angkatan 2014. Walaupun angkatan 2014 mendapat urutan pertama saat registrasi matakuliah, Marsel masih mendengar keluhan dari teman-temannya.

“Hal yang paling mengganggu adalah server-nya yang mungkin bikin lemot kadang bikin kita bisa sampai emosi. Ada yang protes bilang kepagian lah, terus ada yang khawatir takut nanti ada yang menuh-menuhin server biar lemot,” terang Marsel melalui Line.

Menurut Marsel, maraknya ‘joki’ dan booking kelas merupakan hal yang sah selama belum ada peraturan atau larangan mengenai hal tersebut. Marsel menganjurkan adanya open forum guna membahas polemik yang sedang terjadi terkait dengan registrasi matakuliah ini.

BPMF Bantu Selenggarakan Diskusi antara Mahasiswa dengan Fakultas

Reaksi mahasiswa mengenai polemik ini membuat banyak akun Facebook, yang merupakan mahasiswa FEB UKSW, meminta klarifikasi terhadap BPMF dan beberapa bahkan bereaksi ‘keras’ terhadap polemik ini.

Klarifikasi dari Agnes Yohanna selaku Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) 2015-2016 melalui media Facebook menyebutkan bahwa kebijakan fakultas untuk menukar jadwal registrasi matakuliah kali ini merupakan usaha untuk menghindari adanya bookingkelas yang belakangan ini sering terjadi dan membuat SIASAT kacau.

Merasa perdebatan mengenai polemik ini tidak akan selesai hanya dengan komentar pada media sosial Facebook, beberapa akun mahasiswa pun menyarankan adanya open forum atau diskusi dengan pihak fakultas agar dapat memahami semua pertimbangan dan aspirasi mahasiswa oleh seluruh pihak yang terlibat.

“Lebih baik diadakan forum diskusi untuk kebijakan yang baru ini. Agar kita semua tahu tujuan kebijakan dari fakultas yang baru ini mengenai Siasat dengan jelas. Dilihat juga setiap mahasiswa mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam pengambilan matakuliah saat Siasat,” komentar akun Ayom Ochta pada foto tersebut.

Berdasarkan informasi yang berkembang pada 13 Agustus 2015, Fredi Kristiadi selaku wakil BPMF  melalui akun Facebook-nya, menginformasikan bahwa pada Rabu, 19 Agustus 2015 akan diadakan diskusi dengan Fakultas mengenai Penjadwalan Registrasi Matakuliah Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 bertempat di GX103 pukul 10:00-12:00. Hal ini merupakan tindak lanjut BPMF dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa.

“Bentuk diskusinya dimoderatori oleh satu orang lalu Kaprogdi menjelaskan dulu lalu mahasiswa yang ingin bertanya atau mengaspirasikan permasalahan-permasalahan yang dialami dapat disampaikan. Mungkin ini (diskusi –red) pas lagi liburan karena kemarin memang waktunya belum ada. Kami (BPMF –red) sudah berusaha menjawab dengan memfasilitasi untuk bertanya kepada dosen dengan diskusi ini. Aku secara pribadi pun sudah mengundang Ketua Angkatan dari tiga angkatan aktif. Aku harap teman-teman yang datang saat diskusi ini benar-benar representatif dan mewakilkan teman-teman. Mungkin buat teman-teman yang belum tahu keadaannya, ketua angkatan ini bisa memberi pengertian yang lebih sehingga tidak kacau sendiri,” jelas Agnes Yohanna.
  
Dibalik Siasat FEB UKSW

Fakultas Ekonomika dan Bisnis merupakan salah satu fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak setiap tahunnya. Ratusan mahasiswa yang tersebar hanya di empat program studi berbeda jelas saja membuat mahasiswa harus berebut kursi kelas. Hal ini tentunya membuat aktivitas registrasi matakuliah melalui Siasat di FEB menjadi keluhan utama yang belum terselesaikan.

Berbagai kebijakan telah ditempuh Pihak Fakultas demi mencegah maraknya ‘joki’ dan booking kelas termasuk wacana untuk membuat sistem baru bahkan pernah membuka kelas untuk semua matakuliah namun berujung pada banyaknya kelas kosong sehingga perjanjian dengan dosen pengajar dari luar pun menjadi berantakan. Hal ini kemudian mempengaruhi mekanisme pembukaan kelas yaitu dengan cara membuka sebagian dari estimasi kebutuhan mahasiswa, kemudian menambah kuota dan kelas baru pada saat pemantapan (adjustment), berdasarkan data pada request matakuliah.

Menurut Agnes, kebijakan yang dikeluarkan Pihak Fakultas sebisa mungkin dibuat agar tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. Termasuk kebijakan tentang penukaran jadwal registrasi mata kuliah Semester I Tahun Ajaran 2015/2016. Sebelum menerapkan kebijakan ini, Pimpinan Fakultas bersama Kaprogdi dari 3 program studi (Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi) telah mendiskusikan hal ini sebagai jalan keluar untuk mengatasi booking kelas dan jual beli matakuliah. Pihak Fakultas berpendapat bahwa Angkatan 2014 masih membutuhkan banyak Satuan Kredit Semester (SKS) sehingga dapat menutup peluang terjadinya booking kelas.

“Di setiap angkatan pasti ada yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) biasa-biasa. Mengenai masalah untuk mengulang, sebenarnya Kaprogdi udah mikirin. Perbandingan anak yang IPK-nya kecil dan  IPK-nya bagus. Kalau menurut mereka, untuk anak yang IPKnya tinggi, gak ada masalah dengan kebijakan ini, tapi kalau untuk yang IPK-nya agak rendah dan harus mengulang akan berbeda. Mungkin perbandingan rasionya lebih besar yang IPK-nya tinggi, makanya mengambil keputusan itu”, ungkap Agnes Yohanna.

Catatan Redaksi:
Xandra Yeda Kurnia Pratama, Ketua Angkatan 2012, belum mengirimkan tanggapannya hingga batas penerbitan tulisan yang sudah ditentukan, 18 Agustus 2015. Karena pertimbangan waktu, tulisan ini diterbitkan tanpa disertai tanggapan Ketua Angkatan 2012 dan pernyataan Pihak Fakultas (Sekretaris FEB UKSW).

Liputan ini dikerjakan bersama oleh Carolina Laurensia, Gefani Intan Ingtyas, dan Indrika Dermadibyo Tiranda 

Leave a comment

Back to Top