DI SINI ADALAH AHLINYA

SALATIGA, SOSOK Tak ada komentar pada DI SINI ADALAH AHLINYA

“Kalau saya nggak punya mbak, anak dari istri saya empat. Saya ingin punya anak juga tapi ngga bisa. Yang
punya anak selalu istri saya,” candanya saat menanggapi pertanyaan saya tentang anaknya.

Begitulah kesan kedua, setelah sebelumnya saya pernah bertemu dengannya, memakai jasa untuk menduplikat kunci kamar saya. Bagi yang pernah bermasalah dengan kunci, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok pria yang satu ini. Namanya Pak Gio. Dia adalah Ahli Kunci yang tempat usahanya berada di samping Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.

Sore itu, saya ingin menemui Pak Gio untuk sedikit bercakap-cakap tentang pekerjaannya. Namun, saat itu Pak Gio tidak ada. Saya kemudian bertanya kepada anaknya. “Bapak lagi pergi benerin kunci,” jawab anak Pak Gio. Saya pergi dan kembali satu jam kemudian untuk bertemu dengan Pak Gio.

Awalnya Saya merasa canggung untuk mulai bertanya. Namun prasangka buruk Saya saat itu salah. Pak Gio adalah orang yang humoris, baik, dan ramah. Pak Gio asli orang Salatiga dan tinggal di Perumahan Nunggal. Pekerjaannya saat ini adalah sebagai tukang kunci berbagai jenis.

Pak Gio dan Tempat Usahanya

Sebelumnya Pak Gio pernah membuat topi, gesper dan ikat pinggang di Jogja. Usaha itu dijalaninya sekitar 15 tahun. Setelah itu Pak Gio membuka jasa reparasi kunci di Salatiga sejak tahun 1992 sampai sekarang. Tempat usaha Pak Gio hanya ada di samping FEB.

“Saya sebenarnya bisa elektro, tukang (tukang serba guna –red) juga bisa, namun yang mantap yaitu di kunci (jasa reparasi kunci –red)”, jelasnya Pak Gio.

Pak Gio membuka usaha reparasi kunci miliknya setiap hari, mulai pukul 07.30- 17.00. Apabila ada  kegiatan kerja bakti di sekitar rumah, maka pekerjaan ini diliburkan. Untuk mendapatkan jasa reparasi kunci Pak Gio, kunci dapat dibawa langsung ke tempat reparasi Pak Gio ataupun dapat dikerjakan langsung di tempat konsumen. Perbedaan biaya pun berlaku pada kedua cara ini.

Pak Gio menjelaskan bahwa setiap kunci memiliki perbedaan tipe sehingga memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Dalam bekerja, Pak Gio tidak sendiri namun dibantu oleh anak sulungnya. Dari keempat orang anaknya, yang kedua sudah duduk di bangku SMP, ketiga duduk di bangku SD dan yang terakhir masih berusia 3 tahun. Tidak ada pekerjaan yang tanpa hambatan. Hal ini juga yang dialami Pak Gio.

“Kendalanya hanya pada saat hujan, namun tetap buka. Alhamdulillah, selama ini tidak pernah ada masalah,” tuturnya. Dalam satu hari, jumlah orang yang mereparasi kunci tidaklah pasti. Namun pemakai jasa Pak Gio selalu meningkat pada saat penerimaan mahasiswa baru, karena banyak dari mereka yang butuh untuk menduplikat kunci kamar kos.

Pak Gio dan tempat kerjanya

               Pak Gio dan tempat kerjanya

“Alhamdulillah selalu ada yang mereparasi kunci. Kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Terkadang kalau mahasiswa ada yang buru-buru karena kuliah pagi. Pelajar dan mahasiswa ibarat bisa konsen satu tujuan, saya kira bisa. Namun karena punya jadwal yang sekian, kadang terburu-buru, entah menyiapkan kunci atau materi kuliah. Pada saat sudah tenang, baru sadar dimana meletakkan kuncinya,” lanjut Pak Gio menceritakan tentang pengalaman yang biasa dialami oleh pelajar dan mahasiswa.

Saya pun pernah kehilangan kunci kamar karena terburu-terburu lalu menggunakan jasa Pak Gio untukmenduplikat kunci kamar saya. Tidak perlu berlama-lama, hanya dengan 15 menit, kunci duplikat saya bisa langsung digunakan.

Mengenai cara merawat kunci, Pak Gio menyarankan untuk menyemprotkan kunci dengan minyak goreng. Selain itu, lubang kunci yang terdapat pada induk kunci juga ditetesi dengan minyak. “Dua atau tiga tetes saja cukup,” jelasnya.

Pergerakan kunci ditentukan oleh silindernya. Ketika silinder kunci kering maka pergerakannya menjadi lambat, sehingga dibutuhkan minyak agar tidak keras atau berat pada saat mengunci atau membuka pintu. Peralatan yang biasa digunakan Pak Gio dalam menyulap kuncinya yaitu dengan gerinda, kikir atau gergaji. Tidak sulit untuk menemukan alat-alat tersebut karena tersedia di toko-toko besi. Untuk bahan kunci dan anak-anak
kunci, Pak Gio memesan khusus pada agen dari Pekalongan dan Kudus.

Hadirnya pintu-pintu dengan kunci model terbaru membuat Pak Gio kerap kesulitan, karena Ia belum memiliki bahan menangani jenis kunci ini. Hal yang sama pun berlaku untuk kunci mobil terbaru, geriginya lebih rumit.Kunci yang lama modelnya seperti mata gergaji.Kalau yang baru memiliki titik dan kuncinya berada di tengah titik. Apabila titiknya terkena gerinda maka bisa patah, sehingga bisa tidak jadi.

“Yang bawa kunci seperti itu sering, tapi bahannya belum ada, jadi kami tolak,” jelas Pak Gio.

Setiap hari, Pak Gio beserta anaknya menggunakan transportasi angkot ke tempat kerja dan kembali ke rumah. Untuk mereparasi di tempat konsumen, Pak Gio biasanya diantar-jemput oleh konsumennya. Prinsipnya hanya satu, “saya sebagai pencari konsumen, bagaimana caranya agar konsumen dapat lebih percaya lagi dengan pekerjaan saya.” Apapun itu, ia lakukan yang terbaik. Demi mendapatkan hasil yang baik pula, Pak Gio membatasi pekerjaannya hingga jam 5 sore, karena berkaitan dengan penerangan. Kurangnya pencahayaan akan menyulitkan ketika mereparasi kunci.

Harapan selalu ada untuk orang yang selalu mengucap syukur, rendah hati dan giat bekerja. Pak Gio pun memiliki harapan khusus apalagi untuk anak-anaknya. “Bapaknya hidup di jalanan, namun anaknya
kalau bisa lebih dari bapaknya,” ucap Pak Gio.

Tidak semua orang memiliki keahlian seperti Pak Gio. Setiap orang bisa bekerja apa saja. Namun memiliki keahlian adalah sebuah hadiah dan karunia. Apapun pekerjaan itu, di mana pun tempatnya, tapi jika dinikmati dan disyukuri maka akan berdampak atas jasa yang diberikan maupun cerminan hidup yang dibagikan kepada orang lain. Kuncinya adalah melayani dengan apa yang kita bisa.

Seplin Lorenza Tamalanga, Mahasiswa program studi Managemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Angkatan 2013, Wartawan LPM Ascarya

Penyunting : Indrika Dermadibyo Tiranda

Leave a comment

Back to Top