Memorial Lantern
PUISI 27 Oktober 2014 1 Komentar pada Memorial LanternThere came a man to our town, and his name was Aiken Drum.
And his hat was made of good cream cheese, good cream cheese, good cream cheese.
And his hat was made of good cream cheese, and his name was Aiken Drum.
And he played upon a ladle.
(From the song “Aiken Drum”)
Sepenggal lagu anak-anak tersebut mengingatkan masa kecil di mana terdapat kepercayaan hidup tanpa keraguan. Mengingat dan mendengarnya saat ini membuat sebagian orang berpikir “Mengapa dulu saya senang mendengar lagu ini ?” Jawabannya sederhana, karena saya masih anak-anak.
Kembali pada masa itu, masa di mana masalah bukan hal besar. Masa anak-anak, di mana imajinasi hidup tanpa batas. Tapi, jangan hidup terlalu lama dalam masa lalu. Ada yang bilang kalau tua itu pasti, namun dewasa itu pilihan. Ini saatnya untuk memilih, pilih ending kesukaan kamu.
Jangan pernah takut pada masalah yang akan datang. Jika kamu mulai lelah dengan semua aktivitas, berhentilah sejenak dan pikirkan masa kecilmu, mulailah berimajinasi dan bernyanyi seperti layaknya anak kecil.
Jadikan memori yang ada, menjadi lentera untuk menerangimu ketika cahayamu mulai padam karena masalah yang datang tanpa henti. (OLN/VIC)
1 Comment
memori yang mengenang gan