Resensi Film : Incantation

RESENSI, SASTRA Tak ada komentar pada Resensi Film : Incantation

      Film Incantation merupakan film horor asal Taiwan dari sutradara Kevin Ko, yang mana ia juga merupakan co-writer skenario bersama dengan Chang Che-wei. Film ini dirilis pada 18 Maret 2022 dan menjadi film horor terlaris di Taiwan. Film ini diangkat dari kisah nyata dari keluarga Wu, kejadiannya terjadi di daerah Kaohsiung, Taiwan pada tahun 2005

      Film ini menceritakan seorang ibu bernama Rou-nan (Hsuan-yen Tai), ia terkena kutukan setelah melanggar suatu tabu agama secara tidak sengaja pada 6 tahun lalu. Kutukan itu didapat ketika tidak sengaja masuk ke dalam daerah terlarang suatu daerah bersama grup “pencari hantu”. Akibat kutukan tersebut keluarga dan teman-temannya meninggal tanpa sebab, karena musibah tersebut yang terus dialami olehnya Rou-nan menitipkan anak perempuannya yang bernama Dodo (Huang Sin-Ting) pada panti asuhan. Setelah menjalani terapi pemulihan dan ia hidup kembali normal, Rou-nan memutuskan untuk menjemput kembali anaknya yang ia titipkan pada panti asuhan. Namun tanda kutukan tersebut tetap menghantuinya dengan Dodo yang mana menyebabkan ia kembali hidup dengan tidak tenang. 

      Film Incantation memiliki alur maju-mundur namun tidak membingungkan ketika menonton. Menariknya pada film ini yaitu di awal film tokoh Rou-nan menampilkan suatu simbol dan rapalan mantra lalu memerintahkan kita untuk tetap terus mengingatnya serta mengikuti hand sign yang ia perlihatkan, ini menarik karena seakan mengajak penonton film merasakan atmosfir yang dirasakannya akibat kutukan. Selain itu juga menggunakan format found footage yang menambah ketegangan ketika menontonnya. Ada beberapa scene yang terasa disturbing dan rapalan mantra yang terus terdengar sepanjang fim. Dalam segi musik pun benar-benar memberikan suasana mencekam dan tegang. Namun visual dan premis pada film Incantation sebenarnya masih dapat dikembangkan kembali lalu mengenai sosok Mother Buddha tidak terlalu dijelaskan pada film ini.

Penulis : Raden Safira

Leave a comment

Back to Top