Ah, Kami Lupa Siapa!

PUISI Tak ada komentar pada Ah, Kami Lupa Siapa!

Lalu kami dianggap sebagai barang antik dalam perabotanmu
Penuh debu, kutu, dan warna kami mulai memudar
Lalu kami dianggap ketat dan kaku
Seperti celana barumu yang warnanya pudar

Lalu kami dibenci karna kami bertanya
Seperti anak kecil yang terlalu rewel dan menuntut
Lalu tatapan jijik kau berikan kala kami berdendang dalam kata
Seperti saat kau tak sengaja mencium kentut

Lalu kau bercerita tentang apa saja
Berkata tentang nilai yang lebih dari itu
Lalu ketika kami bertanya tentang nasib kita,
Kau jawab ini demi romantismeku

Salah jika kami bertanya kenapa?
Kenapa ada yang kaya dan yang miskin?
Salah jika kami bertanya apa?
Apa yang kau berikan untuk kami makan?

Dan kami bertanya dengan menginjak pertiwi,
Lalu kau jawab sambi merancu tanpa pasti?

Ah kami lupa akan satu
Kami tetap barang antik yang ketat dan kaku
Lebih baik menyanyi sampai nanti
Tak usah berfikir biar mati mendatangi.

Salatiga, 4-4-16

Leave a comment

Back to Top