Sempat Tertunda, Renovasi BU Kembali Berjalan

KAMPUS Tak ada komentar pada Sempat Tertunda, Renovasi BU Kembali Berjalan

Balairung Utama (BU) UKSW yang dibangun pada tahun 1971 kembali direnovasi setelah terakhir renovasi pada tahun 2008. Gedung yang termasuk sentral dari UKSW ini merupakan gedung serba guna untuk berbagai acara. Namun, sejak April 2015 BU berhenti beroprasi karena tidak stabil kekokohannya.

Deddy Prasaja, Kepala Biro Manajemen Kampus (BMK) mengungkapkan, “awalnya kan ada keluhan, ada getaran, teman-teman yang menggunakan merasa ada yang tidak beres pada BU.”

Pelaksanaan renovasi sudah dimulai pada Juni 2015 dengan tujuan memperbaiki kolom-kolom (tiang-tiang penyangga) tribun agar tidak goyang. Namun, perbaikan BU yang direncanakan selesai pada bulan Agustus atau September 2015 tertunda karena adanya perubahan struktur kekuatan.

“Dulu kan renovasi tapi berhenti karena ada perubahan struktur kekuatan. Kita undang tenaga ahli dari Undip (Universitas Diponegoro –red) pakar struktur, stuktur gedung, struktur tanah, untuk cek kekuatan,  kelenturan, BU butuh kekuatan seperti apa terus ada masukan. Kita juga undang dari UGM (Universitas Gajah Mada –red) pakar struktur kekakuan gedung. Ada saran tribun harus seperti ini. Pada waktu sudah ada tender, jalan. Tender berjalan, dibuka, ternyata ada retakan. Akhirnya berhenti, direncanakan ini butuh konsultan lagi sehingga tentunda lagi. Buat rencana baru lagi yang sesuai dengan keinginan ahli-ahli konsultan yang membantu tadi, akhirnya dikerjakan kembali” jelas Deddy.

Setelah tertunda sekitar 5 bulan, renovasi BU kembali berjalan pada Januari 2016. Kontraktor pelaksana pada renovasi BU kali ini juga berubah. Renovasi yang awalnya dikerjakan oleh PT. Nugraha Karya Graharta digantikan oleh PT.  Majapahit Astabaja sebagai pemenang tender yang baru. Sedangkan, pengawasan tetap dilaksanakan oleh PT. Aksana Karya.

Adanya renovasi tidak mengubah kapasitas BU yang bisa menampung sekitar 1.700 orang (bawah 1000 orang dan balkon 600-700 orang). Renovasi lebih difokuskan pada proses perkuatan dan penyeimbang bangunan saja. Tidak terjadi perubahan total tapi, ada beberapa perubahan yang dilakukan pada tampilan atau desain BU karena adanya tuntutan dari proses perkuatan.

“Ada proses perkuatan, nanti akan muncul kolom-kolom baru tapi itu bukan sebagai aksesoris, tapi sebagai penyeimbang kekuatan yang harus diimbangi dengan eksterior dan interior yang lebih cantik tidak asal kuat saja, tapi tidak imbang dengan bangunannya. Seolah-olah hanya perkuatan saja tapi perlu juga dilihat dari sisi estetikanya. Desain baru itu sebenarnya menyesuaikan kekuatan” tutur Deddy.

Kondisi BU yang belum kelar11111

BU Tampak depan dalam proses renovasi | Foto: Cynthia Widyasari

Beberapa perubahan BU dapat dilihat pada lantai satu bagian belakang yakni perubahan fungsi dapur menjadi toilet. Perubahan yang disebabkan karena kurang berfungsinya dapur tersebut menambah kapasitas toilet pada BU. Ada empat toilet tambahan. Perubahan mencolok pada BU juga terlihat pada letak salah satu tangga menuju ke balkon. Awalnya berada di dalam BU sebelah kanan pintu masuk, kini direncanakan tangga berada di luar BU sebelah kanan pintu masuk. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan evakuasi saat terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, ada perubahan bentuk plafon. Atap yang dulu berbentuk plana kuda, kali ini direncanakan berbentuk semi limasan.

Ruang VIP BU hanya mengalami sedikit perbaikan pada lantai. Kursi yang sudah lama, usang dan rusak juga diganti. “VIP kita tidak otak-atik sama sekali malah, Pak Rektor minta tolong, masalah kecil sih, yang cuma belundak gini kalau jalan itu lantainya turun. Kalau pejabat atau orang masuk (ke ruang VIP –red) mau duduk di kursi, lantai turun tapi, tidak kelihatan. Jadi orang sering jatuh. Paling tidak ini diperbaiki. Ini perkerjaan kecil (menunjuk denah renovasi BU bagian luar VIP yang mengalami perbaikan untuk perkuatan). Sama kursi yang sudah lama, usang, rusak juga banyak, itu diganti.” ungkap Deddy.

BU biasa digunakan untuk berbagai macam acara, seperti pernikahan, wisuda, seminar, dan pentas seni musik. Agar lebih fleksibel, rencananya akan ada penambahan akustik dalam gedung BU. “Kita juga ada akustik, sekalian nanti ada tim yang membantu, orang-orang yang tahu tentang akustik itu. BU juga buat nikahan, buat wisuda, tidak cuma buat musik aja kan, jadi kita harus buat gedung Balairung itu lebih flaksibel.” jelas Deddy.

Dengan mengoptimalkan perkerjaan yang sedang berjalan, renovasi BU akan ditargetkan selesai pada Juli 2016. Diharapkan setelah renovasi, BU akan lebih kuat dan bertahan untuk jangka panjang.

Theresia Gracia Agatha, mahasiswi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Angkatan 2015. Wartawan LPM Ascarya.

Penyunting: Reswanty Tonglolangi 

Leave a comment

Back to Top