Ubah Strategi Siasat, Kaprogdi Beri Jaminan untuk Mahasiswa
SEPUTAR FEB 21 Agustus 2015 Tak ada komentar pada Ubah Strategi Siasat, Kaprogdi Beri Jaminan untuk MahasiswaDiberlakukannya kebijakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) yang mengubah jadwal Registrasi Mata Kuliah antar angkatan tentu membuat mahasiswa bertanya-tanya. Hal ini kemudian membuat Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) menindaklanjuti tuntutan mahasiswa yang ingin berdiskusi bersama Pihak Fakultas, yang akhirnya dapat terlaksana pada Rabu, 19 Agustus 2015.
Peserta dalam diskusi bersama Pihak Fakultas |Dokumentasi BPMF |
Diskusi yang seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB, terpaksa diundur dan baru dimulai pukul 10.23 WIB walaupun mahasiswa yang hadir masih sangat sedikit. Dari 3500 mahasiswa FEB UKSW, hanya 41 orang (tidak termasuk BPMF) yang menghadiri diskusi. Peserta diskusi terdiri dari 25 orang angkatan 2012, 12 orang angkatan 2013, dan empat orang angkatan 2014.
Kotik Aptiyas, mahasiswa angkatan 2012, menanggapi positif dilakukannya diskusi ini. Ia mengatakan, “sebenarnya aku tidak terkendala dengan Siasat karena sudah semester akhir. Meskipun masih ada satu mata kuliah rebutan yang belum dan sudah merasa jelas dengan klarifikasi BPMF di Facebook. Tapi, saya merasa perlu mendengar secara langsung dari pihak fakultas.”
Diskusi dibuka oleh Dekan FEB UKSW, Prof. Christantius Dwiatmadja, dilanjutkan penjelasan singkat mengenai proses Registrasi Matakuliah pada Siasat oleh Gatot Sasongko. Mulai dari tahap pembuatan jadwal mata kuliah oleh Kaprogdi, dilakukannya Registrasi Mata Kuliah, sampai rekapitulasi hasil Registrasi Mata Kuliah.
Alasan dilakukannya perubahan strategi Registrasi Mata Kuliah pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016 karena jumlah mata kuliah angkatan 2012 dan sebelumnya lebih sedikit daripada angkatan 2013 &2014, serta maraknya jual beli kursi saat Siasat yang terjadi baik di dalam lingkup FEB maupun antar fakultas.(Baca: Tradisi Jadwal Siasat Berubah, Mahasiswa Minta Diskusi Bersama Fakultas)
“Perubahan strategi Siasat ini dilatarbelakangi oleh,pertama, jumlah mata kuliah angkatan tua lebih sedikit daripada angkatan muda sehingga angkatan muda didahulukan. Kedua, jual beli kursi saat Siasat terjadi sampai antar fakultas,” jelas Gatot Sasongko.
Walaupun kegiatan diskusi ini diadakan sebagai bentuk konfirmasi Pihak Fakultas mengenai perubahan jadwal registrasi matakuliah kepada mahasiswa, namun di tengah kegiatan diskusi, Jeffry Adsira mengajukan pertanyaan mengenai penamaan yang berbeda suatu matakuliah yang sifatnya sama. Sehingga dapat dikatakan pertanyaan ini melenceng dari tujuan diskusi semula.
Namun melalui diskusi ini juga, ada saran dari mahasiswa yang bisa ditindaklanjuti oleh Pihak Fakultas. Salah satunya dari pernyataan Jan Christopher Siregar mengenai jumlah mahasiswa FEB yang setiap tahun bertambah tapi tidak berbanding lurus dengan jumlah stafpengajar di FEB. Menanggapi pertanyaan tersebut, Pihak Fakultas mengakui akan merealisasikan penambahan jumlah dosen di FEB USKW.
Jaminan dari Kaprogdi FEB UKSW
Kaprogdi dari tiap jurusan di FEB UKSW menjamin, perubahan strategi Registrasi Mata Kuliah ini tidak akan merugikan atau bahkan menghambat kelulusan mahasiswa. Jika saat Registrasi Mata Kuliah ada masalah yang dihadapi oleh mahasiswa,Kaprogdi menganjurkan untuk segera mendatangi Wali Studi atau Kaprogdi masing-masing jurusan. Dengan demikian, para Wali Studi atau Kaprogdi akan mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh mahasiswa.
“Silahkan datang dan sharing pada kami (Kaprogdi tiap jurusan –red). Kita akan mencoba untuk menyelesaikan bersama,” ucap Gatot Sasongko mewakili Kaprogdi-Kaprogdi FEB UKSW.
Kotik juga menambahkan bahwa dia percaya fakultas telah menyiapkan strategi registrasi matakuliah dengan matang dan tidak begitu saja membuat kebijakan tanpa ada alasan yang jelas. Kotik meyakini bahwa Pihak Fakultas sudah mempertimbangkan baik dan buruknya.
“FEB kan terkenal dengan dosennya yang friendly, jadi kalau ada masalah genting saat Siasat nanti, datang saja pada mereka. Seperti kata Pak Gatot, ada penyelesaiannya di luar aturan yang bisa diselesaikan. Tapi tergantung lagi bagaimana cara kita meminta tolong,” ungkap Kotik setelah mengikuti diskusi.
Liputan dikerjakan oleh Reswanty Tonglolangi’, mahasiswi jurusan Akuntansi 2013.
Penyunting: Indrika Dermadibyo Tiranda
Liputan dikerjakan oleh Reswanty Tonglolangi’, mahasiswi jurusan Akuntansi 2013.
Penyunting: Indrika Dermadibyo Tiranda
Leave a comment